Makna Siger Lampung
Siger Lampung adalah mahkota pengantin wanita tradisional Lampung yang berbentuk segitiga dan berwarna emas. Umumnya, siger memiliki cabang berjumlah sembilan atau tujuh. Dahulu, siger dibuat dari emas asli dan tidak hanya digunakan sebagai mahkota pengantin, tetapi juga sebagai perhiasan sehari-hari.
Siger terbuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat warna emas. Bagian tengah cabangnya paling tinggi, sedangkan cabang paling pinggir melengkung seperti ujung tanduk atau perahu.
Makna Siger Lampung:
-
Simbol Feminitas dan Kekuatan Wanita: Siger melambangkan keagungan, keindahan, kekuatan, dan keberanian perempuan Lampung. Siger juga mencerminkan peran penting perempuan dalam segala kegiatan, terutama dalam rumah tangga.
-
Identitas Budaya dan Kebanggaan: Siger merupakan simbol identitas budaya yang kuat dan kebanggaan bagi masyarakat Lampung.
-
Simbol Status Sosial: Pada masa lalu, siger juga menjadi simbol kejayaan, kekayaan, kehormatan, dan status sosial seseorang dalam masyarakat.
-
Falsafah Hidup: Ornamen siger mengandung falsafah hidup Piil Pesenggiri, yaitu sikap menjaga harga diri, nama baik, martabat, dan kehormatan hidup.
-
Nilai Islam: Siger juga mengambil konsep nilai ajaran agama Islam, yang menyatakan bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga dan perempuan adalah manajernya.
Jenis Siger Lampung:
Berdasarkan adat yang berlaku, terdapat dua jenis siger yang paling dikenal:
-
Siger Pepadun: Memiliki sembilan lekukan yang melambangkan sembilan marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou.
-
Siger Saibatin: Memiliki tujuh lekukan yang melambangkan tujuh gelar pada masyarakat di daerah pesisir.
Selain itu, ada juga Siger Tuha yang sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha. Bentuk siger ini menyerupai buah dan pohon sekala, dan biasanya hanya digunakan oleh keturunan bangsawan.
Simbol siger saat ini telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti motif batik Lampung, lukisan, logo, hingga menjadi ikon Provinsi Lampung yang terkenal, yaitu Menara Siger yang terletak di titik 0 km Pulau Sumatera.
